Warga Miskin Berkeluh, Walau Kantongi Rekom Disdik Tetap Saja Bayar

Bekasi – Carut marut Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang terjadi beberapa waktu lalu, kini muncul masalah baru, diantaranya pada orang tua atau keluarga yang tidak mampu secara keuangan, yang berharap dapat menyekolahkan anaknya, namun terhalang karena biaya. Mereka yang anaknya tak lolos pada bursa persaingan PPDB online jenjang SMP, jalur umum, zonasi, bahkan afirmasi. Mau tidak mau mereka harus mendaftar ke sekolah swasta dengan anggaran biaya yang tak sedikit.

Warga Miskin Berkeluh, Walau Kantongi Rekom Disdik Tetap Saja Bayar
Warga Miskin Berkeluh, Walau Kantongi Rekom Disdik Tetap Saja Bayar

Meski dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pusat dan daerah, diharapkan dapat meningkatkan jumlah keikutsertaan siswa/peserta didik, tetapi dilapangan masih ada saja anak – anak yang tidak dapat bersekolah, bahkan putus sekolah, serta tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang pendidikan berikutnya.

Salah satu penyebab hal tersebut diantaranya mengenai kesulitan orangtua/keluarga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan lainnya seperti baju seragam, buku tulis, sepatu, biaya transportasi maupun biaya pendidikan lainnya yang tidak ditanggung oleh dana BOS. Hal inilah yang melatarbelakangi dikembangkannya Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari pemerintah.

Belakangan terdapat adanya keluhan dari keluarga tak mampu yang meminta surat rekomendasi Disdik demi masuk sekolah swasta, namun ternyata surat rekomendasi yang diperoleh dari Disdik tidak berlaku seperti yang mereka harapkan.

“Ini buktinya Pak, dari sekolah SMP (WN) memberi oretan ke kami, kami wajib bayar ini dan itu. Jujur kami gak ada persiapan. Tadinya pingin masuk SMP Negeri tapi NEM anak saya gak cukup. Ya gimana emang dapatnya segitu. Padahal sekolahnya dekat rumah, ” keluh pasangan orang tua siswa (Mar seorang Tukang Parkir dan Mei seorang Pembantu, red)

Baca Juga :   GDN upaya meningkatkan disiplin Pengajar

Mereka mengatakan,”Padahal kami sudah lampirkan rekom yang didapat dari Disdik, juga keterangan tak mampu dari RT/RW, keterangan buat Kartu Sehat, tapi tetap aja wajib bayar. Ya gimana lagi…,” ujarnya sambil sedih.

Buktinya mereka diwajibkan mengeluarkan biaya pembayaran ini dan itu diawal pendaftaran anaknya. Jadi, pihak pemerintah ternyata hanya sebatas meringankan bukan sepenuhnya menanggung biaya.

“Apa yang dimaksud dengan program Bantuan Siswa Miskin (BSM)? Seperti yang kita ketahui Program BSM adalah Program Nasional yang bertujuan untuk menghilangkan halangan bagi siswa miskin dalam untuk bersekolah. Dengan membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (bahkan hingga tingkat menengah atas), serta membantu kelancaran program sekolah.Tetapi kenyataanya BSM dan rekomendasi Disdik sepertinya kurang maksimal??? Pemerintah wajib hadir dalam hal ini,” Jelas Lengkong, Ketua Tim TR (Telusur Raya), Minggu 23/7/17

Ia juga mempertanyakan pernyataan Kadisdik Kota Bekasi yang memberikan angin segar kepada peserta didik baru (PPDB online) jenjang SMP, yang tidak lulus pada bursa persaingan disekolah negeri, yang katanya dapat mendaftar kesekolah swasta dengan biaya dijamin oleh Pemerintah Kota Bekasi, melalui Dinas Pendidikan setempat.

“Saya juga mempertanyakan Pernyataan Kadisdik yang katanya dengan mendapatkan rekom dari Disdik untuk mendaftar disekolah swasta, karna tidak lolos pada bursa persaingan melalui PPDB online, siswa tak mampu (miskin) tersebut, dijamin perihal pembiayaannya. Namun, teryata??? Realisasinya seperti apa dan batasannya bagaimana??? ,” tandasnya.(Jar)