Sekjen DPP-Joker Minta Masyarakat Babelan Jangan Terprovokasi

BEKASI – Demonstrasi kerap kali ditumpangi kepentingan segelintir orang pada suatu institusi. Pendemo, atau massa yang dihadirkan, terkadang tidak mengetahui maksud di balik demo itu.

Tak heran ada sebutan pendemo panasbung alias pasukan nasi bungkus karena fenomena di atas. Hanya mengejar jumlah massa, lalu menyuarakan hal yang sebenarnya mereka tidak tahu.

Sekjen Dewan Pengurus Pusat Jaringan Organisasi Keadilan Rakyat (DPP-Joker), Herry ZK, menilai demonstrasi harus sesuai dengan Pancasila, bukan karena persoalan lain-lain, apalagi menyangkut kepentingan pribadi dan golongan.

“Ada lima sila di Pancasila. Masing-masing harus tercermin pada aksi demonstrasi. Misal, demo atas sila pertama haruslah mengatakan kebenaran yang datangnya dari Tuhan,” kata Herry kepada media, Minggu (27/9/2020).

Dia mencontohkan lagi, demo atas sila kedua misalnya, dilakukan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan diri sendiri.

Pemuda asal Babelan ini juga mengutarakan pandangan tentang kritik terhadap Direktur Utama PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM), Prananto Sukodjatmoko.

Menurut Bang Herry, sapaan akrabnya, ada aroma kepentingan di balik kritik yang beredar itu.

“Kritik terhadap Dirut BBWM sebenarnya masih seputar hal-hal itu saja, dan tidak istimewa kritiknya. Terlalu teknis dan syarat kepentingan,” kata dia.

“Adanya kritikan tentang tuntutan untuk Dirut BBWM yang harus mundur dari jabatannya, saya tidak yakin itu murni sikap kritis untuk PT BBWM. Saya menduga hal itu pasti ada udang di balik batu,” kata dia.

Kepemimpinan Prananto, kata Herry, sudah berjalan puluhan tahun dan menurutnya memimpin dengan baik selama ini.

“Kok kenapa baru sekarang meradang tiada henti pas ketika mau ada pemilihan direksi kembali?” kata dia.

Herry meminta masyarakat Babelan jangan terprovokasi oleh orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi, dan tetap berpikir kritis. (jar)

Baca Juga :   Demi Penghematan Anggaran Pemkot Bekasi Beli Truk Sampah Bekas