Kabupaten Bekasi – banyaknya kawasan industri di Bekasi nampaknya belum memberikan dampak yg signifikan bagi pembangunan dan kesejahteraanmasyarakat Bekasi. Keberadaan industri belum sejalan dengan ekspektasimasyrakat, Indikatornya sangat jelas dengan banyaknya infrastrukturjalan yang rusak, tingginya angka pengangguran dan minimnya sarana pendidikan yang berkualitas. Sehingga berdampak rendahnya kualitas SDM masyarakat Bekasi.
Menurut aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Adiyanto Saputra Wijaya, Bekasi adalah Kota Industri terbesar se-Asia Tenggara.Tapi, peran industri terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakatmasih minim.”Seharusnya dunia industri dapat berperan secara optimallewat program CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
Dengan CSR yang tepatsasaran, produktif dan berkelanjutan akselerasi pembangunan dankesejahteraan masyarakat dapat terwujud, ” tandas Adi di Desa Mekasrsari, Kecamatan Tambun Selatan
Oleh karena itu, lanjut Adi, DPRD kab. Bekasi harus membuat Peraturanda CSR agar perusahaan2 di Kab. Bekasi mengimplementasikan CSR-nya. UUno. 40 tahun 2007 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan LingkunganPerusahaan dan UU. No. 25 thun 2007 tentang Penanaman Modal Asing sudahjelas menginstruksikan agar perusahaan-perusahaan melaksanakan programCSR sebagai wujud peran aktif dan kepedulian industri terhadap masyarakat sekitar. Sekaligus langkah konkret dalam mewujudkanpembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
“Bekasi harus belajar dari Kabupaten Tangerang, disana Perda CSR sudah ada sejak 2011. Perda merupakan payung hukum di daerah, agar forum ataulembaga pengelola CSR, seperti Forum CSR Bekasi, LPPM-C, ForumInvestor Bekasi dapat diawasi. CSR kan hak masyarakat, sehingga harusjelas dan transparan dalam pelaksanaannya,” ucap Adi yang juga Sekretaris PMII Cabang Kabupaten Bekasi.Adi
Menambahkan, program CSR yang dilakukan masih sebatas amal ygsifatnya sosial (charity) serta sifatnya temporal, seperti momen-momenhari raya atau pengobatan gratis. Contohmya saja, program rutilahu ygdilakukan Forum CSR Bekasi, itu kan program Pemda yang bersumber dari APBD.Jadi tumpang tindih dan tidak ada pengawasan. Seharusnya forum CSR Bekasi membuat program yang berbeda atau lebih produktif.”Coba lakukan inovasi misalnya bantuan beasiswa untuk pelajar ataumahasiswa, membuat pelatihan-pelatihan wirausaha atau membuat pusatkegiatan belajar masyarakat (PKBM) dengan memberikan kursus IT danbahasa asing. Sehingga masyarakat memiliki modal dasar (basic capital)dalam menyongsong MEA 2015 yg tentunya lbih kompetitif, “jelasnya.(JAR/ONE)