Bekasi – Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ujang Tedi mengatakan, pembangunan ruang kelas SMP Negeri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013 sebesar Rp 4.386.455.000, tidak ada masalah, meskipun dikerjakan sampai sekarang.
Dikatakan Ujang, sebelumnya kegiatan fisik ini,kewenangnya pada Dinas Bangunan dan Kebakaran (Bangkar). Tetapi lanjut Ujang, ditengah perjalanan kegiatan itu, dilimpahkan kepada Disdik dan pelaksanaannya melalui swakelola, sesuai juknisnya.
“Awalnya kan, kegiatan itu ada didinas bangkar. Tapi setelah dilihat juknisnya maka diserahkan lagi ke disdik,” ungkap Ujang.
Mantan Kabid PNFI Disdik Kota Bekasi ini mengaku, belum paham seluruh kegiatan DAK, pasalnya ia baru menjabat sebagai Kabid Dikdas. Ia akan berkoordinasi dengan bagian teknis guna mengetahui penyebab keterlambatan kegiatan ini.
“Saya waktu itu kan baru menjabat, jadi belum paham. Nanti akan saya tanya ke bagian teknis,” ujarnya.
Disinggung mengenai kapan pencairan DAK tahun 2013 tahap ketiga dilaksanakan, lagi-lagi mantan UPTD SD Pondok Gede Kota Bekasi ini, berkilah akan minta keterangan bagian teknis Dikdas, dan atasannya Kadisdik.
Menunggu Pencairan DAK 2013 Berikutnya, Pembangunan RKB Mangkrak
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 31 Kota Bekasi, Toto Suharto mengatakan, akibat keterlambatan pencairan DAK 2013 tahap ketiga, beberapa ruangan yakni Laboratorium dan Perpustakaan dan rehab ruang kelas baru mencapai 80%, dari jumlah total yang seharusnya diterima SMPN 31 sebesar setengah miliar lebih.
“Sisanya menunggu dana cair,” imbuh Toto.
Toto menjelaskan, pelaksanaan DAK 2013 langsung dikerjakan olehnya, dan berharap kekurangan anggaran itu bisa cepat diselesaikan.
“Pelaksanaan kegiatan pembangunan saya yang kerjakan, menggunakan tenaga dari luar. Jasa para pekerjanya diambil dari DAK itu,” beber Toto.Dampak keterlambatan pencairan dana tersebut, kata Toto, dikawatirkan akan mengganggu KBM.
Ia menilai Dinas Pendidikan Kota Bekasi responsif kepada kebutuhan sarana dan prasarana. Ia juga berharap, kedepannya Disdik lebih proaktif lagi dalam peningkatan mutu pendidikan di Kota Bekasi.
Lebih lanjut Toto menuturkan, selama ini SMPN 31 yang berada diujung Timur Kota Bekasi itu, masih kekurangan ruang kelas. Namun Toto sedikit puas, karena melalui DAK tahun 2013, baru dapat penambahan ruangan.
Toto menyatakan, tidak peduli jika DAK 2013 dianggap bermasalah. Pasalnya sebagai aparatur Dinas Pendidikan Kota Bekasi, dirinya harus siap menerima dan melaksanakan segala tugas dan tanggungjawabnya.
“Tidak ada masalah. Pokoknya sebagai bawahannya saya siap melaksanakan tugas yang diberikan,” tandasnya. (BHP)
Sumber : Satelit Raya