Kabupaten Bekasi – Naiknya volume air kali Bekasi, membuat usaha perahu eretan sepi penumpang. Transportasi penghubung Desa Kebalen dan Desa Sriamur ini menjadi alternatif bagi warga Kabupaten Bekasi.
“Mungkin, karena kali banjir jadi warga agak takut naik eretan,gak mau mengambil resiko kalau tiba-tiba air membesar” kata salah satu penarik eretan Wahyu (45) saat berbincang dengan Gobekasi, Jum’at (6/2).
Dia mengungkapkan, pendapatan dia sehari-hari hasil dari menarik eretan. Dengan Rp.2000 untuk sekali menyebrang.
“Alhamdulillah kalau cuaca cerah saya bisa membawa pulang Rp200 ribu,”jelasnya
Namun, dengan cuaca yang tidak menentu sekarang, penghasilan saya juga tidak menentu. ungkapnya.
Bukan hanya itu, kemajuan pembangunan dan perkembangan pesat kendaraan bermotor membuat warga banyak yang sudah meninggalkan alat penyeberang tradisional yang sudah lama ada.(JAR)