Bekasi – Potensi pemilih pemula cukup besar. Namun apakah mereka akan menggunakan hak politiknya dalam Pemilu 2014? Berbagai observasi yang dilakukan terhadap kelompok umur pemula menyimpulkan mereka cukup rasional, mampu mengakses internet, mengetahui isu publik tentang birokrasi yang korup.
Menyadari betapa pentingnya peran kaum pemula dalam Pemilu 2014, hal itu disampaikan oleh Drs. Ardin, M.Pd ,kepala sekolah SMAN 4 Kota Bekasi dalam menyambut PELEG 2014 yang tinggal 2 bulan lagi dilaksanakan di Kota Bekasi.
“ menyosialisasikan pendidikan politik biasanya kami menyampaikan pada waktu upacara bendera menstimulasi kesadaran pemilih pemula. Sekolah sebagai agen perubahan bisa mengambil peran lebih besar melakukan perubahan. Inisiatif itu supaya sikap politik pemilih pemula bisa ditentukan, dengan mendasarkan pada kecukupan pengetahuan mereka terhadap demokrasi dan politik, “ ujar Drs. Ardin, M.Pd.
untuk menarik minat dan kesadaran para pemilih pemula, dibutuhkan sosialisasi demokrasi dan pendidikan politik. Keluarga merupakan lembaga sosialisasi pertama, sedangkan lembaga yang paling efektif melakukan pendidikan politik sejatinya adalah sekolah. Orientasi politik kaum pemula cenderung berunah-ubah, tidak menetap pada satu partai atau berorientasi mengambang (swing voters).
“Untuk mengurangi semaksimal mungkin laju pertumbuhan Golput Maksudnya, materi yang disampaikan kepada siswa tidak hanya soal tekhnis, tetapi arti penggunaan hak pilih dalam konteks membangun sistem politik dan kenegaraan yang lebih baik,”jelas Drs. Ardin, M.Pd.