Bekasi – Polemik BBM memang sedang mencuat. Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden terpilih telah menegaskan wacana menaikkan harga BBM sudah mutlak dan harus ditempuh. Duit negara dipandang hanya habis dibakar knalpot kendaraan menjadi biang lambatnya pembangunan. Karena itu walau SBY menolak, mereka akan tetap menaikkan harga BBM setelah pemerintah yang baru resmi menjabat dibulan Oktober nanti
Elemen Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Universitas Islam 45 (Unisma), menggelar demonstrasi untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan kampus di Jalan Cut Meutia, Selasa (9/9) lalu.
Presiden BEM KM Mahasiswa Didi Mulyaman mengatakan, kepemimpinan SBY-Boediyono akan berakhir pada Oktober mendatang, dan pada bulan November untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masyarkat harus bayar mahal. Ini menjadi kajian kita, ternyataBidang Anggaran itu tidak jebol, karena masih ada anggaran yang tidak tersosialisasikan kepada masyarakat umum.
Anggaran yang tidak tersosialisasikan tehadap masyarakat. Lebih lanjut Didi menerangkan, seperti pipa pertamina yang dibeli pemerintah dengan jumlah 92 triliun yang hingga kini tidak dipublikasikan oleh Pemerintah Pusat. “Sehingga menurut kami kenaikan harga BBM bukan solusi untuk BBM hari ini,” ujarnya
Akan tetapi solusi hari ini untuk BBM adalah, tetap dengan harga normal. Namun, hari ini bagaimana pemerintah untuk mencermati dan dapat mengambil aset-aset pemerintah yang dikelola oleh pihak asing. tegasnya
“Karena Indonesia tidak seharusnya memberi kesempatan besar kepada pihak asing untuk mengelola dan mengusai sumber daya alam kita, meskipun hanya sebagian, tapi tidak bisa dijamin kalau kita mampu mempertahankan sisa sumber daya alam tersebut, yang mana bisa mendatangkan bencana bagi Indonesia,” jelasnya
Terpisah koordinator aksi Sadam Hasan menambahkan, bahwa dengan adanya kenaikan harga BBM mendatang akan lebih menyengsarakan rakyat kecil. Secara otomatis juga akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok (Sembako).
Kebijakan ini hanya akan menyesarakan masyarakat, dan kebijakan ini pula menentang UUD 1945. Kita juga akan terus mengawal terus tentang kebijakan pemerintah mendatang, agar pemerintah bias mendengar kegelisahan masyarakat. Ungkap dia
Harapan kami sebagai mahasiswa dan masyarakat pemerintah bias mendengar aspirasi kami, yaitu dengan menetralisasikan aset asing, adanya transparansi anggaran BBM. harapnya (DRA)