Bekasi – Terlahir ditengah keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi sejak kecil tidak menyurutkan semangat Rizki Topananda untuk selalu berjuang dan berusaha memperbaiki diri dan lingkungannya. Terkenal memiliki berbagai prestasi sejak kecil, Rizki yang kini sudah menginjak usia 23 tahun dapat kembali mengharumkan nama kedua orang tua nya.
Menurut penuturan Novan Handika salah satu teman akrabnya sejak duduk dibangku sekolah hingga saat ini. Rizki memang sosok yang tak henti membuat prestasi, waktu disekolah saja dia selalu dapat rangking 1 atau paling jauh rangking 3 dikelas, semua itu diperolehnya ditengah sulitnya himpitan ekonomi keluarganya. katanya
“Saya tau betul bagaimana perjuangan Rizki hingga bisa seperti saat sekarang ini, karena selain teman SD nya saya juga tetangga depan rumahnya, jadi saya tau perjalanan hidup dia,”sambungnya
Dengan keseha rian kedua orang tuanya sebagai pembuat arang batok tidak membuat Rizki merasa malu atau minder ketika bermasyarakat. jelas Novan
Menurut Rizki apa yang dilakukan oleh orang tuanya adalah halal dan baik, jadi buat apa malu. Justru dibalik semua itu, Rizki menyimpan rasa bangga terhadap kedua orang tuanya. Disaat usia mereka yang sudah memasuki lanjut, mereka masih mau berkorban untuk anak-anaknya. Saya bangga dengan kedua orang tua saya, mereka mengajarkan kesederhanaan dalam kehidupan. papar dia
Bahkan tidak jarang saya ikut membantu langsung usaha yang dilakoni kedua orangtua saya. Kadang juga kalo saya lagi ada waktu senggang dirumah ya saya bantu orang tua ke tempat pembakaran arang yang tak jauh dari rumah atau saya membantu untuk mengantarkan pesanan arang kepada pelanggan setia orang tua saya. ungkapnya
Dengan kondisi himpitan ekonomi yang dialami, anak kelima dari delapan bersaudara ini tidak putus asa dalam hal mengejar cita-citanya untuk melanjutkan sekolahnya hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah lulus dari SMA Pondok Pesantren Daruttaubah Kota Bekasi tahun 2010 lalu, lanjut Rizki. Saya langsung mendapatkan beasiswa full bahkan mendapatkan uang saku setiap bulannya dari salah satu Universitas Swasta di Kota Bandung dengan jurusan D3 Manajemen Informatika, selang berapa tahun kemudian saya mendapatkan beasiswa S1 di Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. ujarnya
Sejak awal lulus dari Pesantren Rizki berkeinginan terjun langsung ke masyarakat untuk sama-sama memperbaiki diri dengan berbekal ilmu yang didapatnya semasa dipesantren. Namun, karena beasiswa yang didapatnya di Kota Bandung menyebabkan ia mengurungkan niatnya untuk beberapa waktu. tutur Rizki
Sepulangnya dari menuntut ilmu di Kota Kembang, Rizki langsung terjun dengan berawal dari mengumpulkan 5 orang pemuda di lingkungannya yang dapat dijadikan teman untuk berjuang. Kini Rizki berhasil merangkul sekitar 50 orang pemuda pemudi untuk memperbaiki diri dan lingkungannya dengan merubah kebiasaan mabuk-mabukan menjadi pengajian, yang awalnya dengan kampung tetangga sering tawuran kini justru sebaliknya, sering bermain kesenian Islam Hadroh bersama.
Inilah beberapa karya nyata yang dilakukan oleh Rizki dan kawan-kawan. Ia tidak ingin mengatakan ini adalah berkat dirinya, tapi ia selalu mengatakan apa yang dicapainya ini adalah hasil kerja keras bersama diiringi dengan do’a kepada Allah, Alhamdulillah Allah memberikan jalan kemudahan untuk dirinya dan rekan-rekan seperjuangannya.
Kisah unik dibalik perjuangan yang membuatnya memperoleh penghargaan pemuda pelopor tingkat kota Bekasi dibidang social kemanusiaan adalah cerita dari seorang pemuda yang bernama Sugi Hastanto. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober lalu, Rizki dan dua orang rekannya berhasil memperoleh penghargaan dari Walikota Bekasi yang di berikan selepas apel Sumpah Pemuda di alun-alun Kota Bekasi.
“Saya bersyukur kepada Allah atas apa yang saya peroleh saat ini, ini bukanlah tujuan saya, sehingga saya tidak akan berhenti sampai disini, saya dan rekan-rekan seperjuangan akan terus berkarya nyata dan terus mengembangkan apa yang kita miliki dan siap berbagi kepada siapapun yang ingin ikut bergabung bersama kami,” ucap Rizki
Penghargaan ini saya dedikasikan untuk semua rekan-rekan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aparat pemerintahan, mulai dari di lingkungan Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara dan Disporbudpar Kota Bekasi yang terus memberikan pembinaan kepada saya, terlebih kepada kedua orang tua yang telah membesarkan saya, ini (penghargaan) untuk kalian, terutama untuk ibu saya yang baru sembuh dari sakitnya. Semoga saya dapat selalu membanggakannya semasa hidupnya. tutupnya (DRA)