Tiga Situ Hilang di Bekasi

Bekasi – Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane T Iskandar mengatakan akan memperbaiki dan memelihara 140 situ di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi untuk mengatasi banjir.

Tiga Situ Hilang di Bekasi
Tiga Situ Hilang di Bekasi

“Sudah mulai,” kata Iskandar kepada Wartawan. Ia merencanakan dapat menggarap 140 dari 183 situ di Jabdetabek pada 2015 dan 43 yang lainnya akan diselesaikan berikutnya.

Situ yang telah dikerjakan antara lain berada di Lebak Wangi, Bogor dan Cimanggis, Depok.
Sementara itu, situ yang akan dikerjakan dalam waktu dekat adalah Sasak di Pamulang dan Parigi, Tangerang Selatan.

Menurut Iskandar, penataan dan pemeliharaan situ di Jabodetabek tergolong sulit karena merupakan wilayah pemukiman.

BBWS Ciliwung-Cisadane bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan perluasan dan antara lain telah mendapat perluasan sebanyak satu hektar selama satu bulan di daerah Pamulang.

Ia berharap dapat mengembalikan 70 hingga 80 persen dari luas situ yang ada.

Menurut Iskandar, tidak mungkin mendapatkan daerah sepadan situ sebanyak 50 meter dari tinggi muka air yang pernah terjadi, seperti yang ada di Peraturan Pemerintah No 38 tahun 2011.

“20 meter kami batasi sebagai daerah sepadan situ,” katanya.

Sementara Pemkot Bekasi menyatakan tiga dari enam situ yang berada di wilayahnya hilang. Kendati begitu, Pemkot Bekasi mengaku tidak bisa berbuat banyak karena kewenangan situ ada di Kementerian PU.

”Sudah kami cari keberadaanya tapi hilang, cuma ada tiga Situ saja yang kami temukan dan masih aktif,” ujar Kabid Tata Air, Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Dicky Irawan.

Menurutnya, pihaknya belum mengetahui hilang kemana Situ tersebut. Tiga Situ yang hilang, yakni Situ Lumbu di Rawalumbu, Situ Wong di Bekasi Barat, dan Situ Rawabogo di Pondokmelati.

Baca Juga :   Diskominfo Kota Bekasi Bentuk Opendata Untuk Masyarakat

Adapun tiga situ yang masih ada dan aktif, kata dia, antara lain Situ Rawagede di Cibubur, Situ Pulo di Jatikarya, dan Situ Rawapasung di Bekasi Utara. Sampai sekarang tiga situ itu masih aktif untuk parkir air jika kali meluap.

Dicky mengaku, soal Situ hilang pihaknya tak dapat berbuat banyak. Sebab, pengelolaan situ adalah kewenangan dari Direktorat Jendral (Dirjen) Sumber Daya Air Kementrian PU. Karena, untuk keberadaan Situ memang bersinggungan dengan sungai besar.

Adapun situ yang masih ada, kata dia, pihaknya bakal ikut melakukan pengelolaan. Agar situ tersebut bisa bermanfaat. Bahkan, lanjut dia, pihaknya mengusulkan untuk dinormalisasi.

”Saat ini, ketiga Situ itu tersebut diketahui semakin dangkal, karena sedimentasi,” ungkapnya.

Ketua Komisi B, DPRD Kota Bekasi, Tamrin Usman menegaskan, pihaknya bakal melakukan kroscek kembali kepada Situ yang masih ada, dan pihaknya akan mendesak Pemkot Bekasi untuk mengetahui hilangnya Situ tersebut.

”Yang ada harus dimanfaatkan, jangan dikuasai oknum,” tegas Tamrin.

Terpisah Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan, bahwasahnya tidak ada situ yang hilang di Kota Bekasi. Namun, hanya beralih fungsi saja. katanya.(DRA)