Menyambut Paskah, GMKI Adakan Diskusi Dan Doa Bersama

Bekasi – Momentum Paskah yang menjadi momentum kebangkitan Yesus Kristus sebagai Juru Slamat Umat Kristiani dirayakan oleh Sebagian Besar Umat Kristiani, salah satunya Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bekasi. Sabtu (4/4). Dalam menyambut paskah, GMKI Bekasi melakukan Diskusi dan doa bersama memaknai hubungan Berketuhanan dan Berkebangsaan yang bertempat di Sekretariat GMKI Bekasi.

Menyambut Paskah, GMKI Adakan Diskusi Dan Doa Bersama
Menyambut Paskah, GMKI Adakan Diskusi Dan Doa Bersama

Ketua Bidang Pendidikan Kader & Kerohanian, Sepriyanto Aritonang memaparkan sebagai umat Kristen ditantang untuk menjadi garam dan terang di tengah lingkungannya yang sering justru kurang kondusif sehingga kahadiran umat kristiani mampu membentuk terciptanya iklim yang positip dan menjadi berkat bagi sesamanya.

Dirinya menambahkan keberadaan umat kristiani di lingkungan yang tidak adil, kehadirannya harus membawa dan menegakkan panji-panji keadilan. Di tengah-tengah ketidakbenaran, kehadirannya harus menyuarakan suara kebenaran. Di tengah-tengah kehidupan yang bobrok dan maksiat, kehadirannya harus membawa kedamaian dan perbaikan.

“Di tengah-tengah kehidupan yang tidak jujur (korupsi), kehadiran umat kristiani harus membawa kejujuran yang tulus, di masyarakat yang hipokrit (munafik), kehadirannya harus membawa ketulusan. Pendek kata, sesuatu yang berdampak positip harus keluar dari kehidupan anak-anak Tuhan,”babernya.

Oleh karenanya, Sambungnya, tantangan yang ada di depan adalah hidup yang memberkati orang lain. Semuanya itu bisa terlaksana kalau ada kasih (belas kasihan) yang dinyatakan untuk orang lain. Dengan landasan kasih yang dipraktikkan inilah, orang percaya memulai kehidupannya untuk memberikan warna baru bagi kehidupan di sekitarnya.

Sepri menambahkan, Paskah Kristen harusnya berpusat pada kebangkitan Kristus yang adalah puncak dari karya penyelamatan yang dikerjakan Kristus. Bagi iman Kristen, hal itu amat vital dan mendasar.

“Rasul paulus mengatakan dalam Alkitab, tanpa Kebangkitan Kristus, iman Kristen runtuh dan tidak ada apa-apanya. Jadi, apabila pemahaman dan penghayatan akan Paskah kurang berkembang dan tidak mendalam, maka mudah diduga bagaimana nasib dari iman Kristen,”jelasnya.

Baca Juga :   Iklan HUT Kabupaten Bekasi Ke 72 Dan Republik Indonesia Ke 77

Dalam Kegiatan tersebut, dirinya berharap agar umat kristiani menjadikan Paskah sebagai Transformasi mental dan refleksi diri sebagai umat kristiani dalam mengambil peranan ditengah masyarakat.

“Saya berharap, Paskah ini bukan semata sebagai seremonial saja, tetapi bagaimana kita bisa mengaplikasikan pesan yang terkandung dalam Paskah ini,”ungkapnya. (sep)