BEKASI – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aksi Kesatuan Mahasiswa Anti Kekerasan (AKMAK) mendatangi SMP Al Azhar Summarecon Kota Bekasi pada Selasa siang (28/01).
Kedatangan mereka untuk meminta keadilan dugaan kasus bullying dan pengeroyokan yang dialami seorang siswa berinisial (P) pada beberapa waktu lalu.
Menurut koordinator aksi Jilun, menyatakan bahwa kasus bullying dan dugaan pengeroyokan anak sekolah yang sudah viral di media cetak maupun media elektronik harus diungkap secara terang benderang.
“Kami disini menuntut kepada Al Azhar Summarecon untuk stop bullying, Stop melindungi pelaku bullying dan pengeroyokan serta Kepala sekolah harus mundur dan bertanggungjawab atas keselamatan dan trauma murid korban bully dan pengeroyokan,” ucapnya.
Dari pantauan dilapangan tidak ada perwakilan yang berkompeten sekolah Al Azhar Summarecon yang yang mau berbicara dengan para mahasiswa pedemo, hanya Staff Operasional yang berani berbicara.
“Kita sepakat bahwa kasus bullying merupakan tindakan yang tidak terpuji, saya sudah berbicara kepada kepala sekolah bahwa di sekolahnya tidak ada kasus bully ataupun pengeroyokan siswa,” Ucap Staff Operasional Al Azhar Summarecon, Ardana didepan para pedemo.(*)